Selamat Datang di Yayasan Pendidikan Hamzanwadi

WhatsApp Icon 1




Aqidah Asy'ariyyah: Pilar Moderasi Islam di Tengah Gempuran Pemikiran Modern
16 May 2025
Aqidah Asy'ariyyah: Pilar Moderasi Islam di Tengah Gempuran Pemikiran Modern

Aqidah Asy'ariyyah: Pilar Moderasi Islam di Tengah Gempuran Pemikiran Modern


Di tengah derasnya arus globalisasi dan gempuran pemikiran modern yang sering kali mempertentangkan antara agama dan akal, umat Islam memerlukan fondasi teologis yang kokoh dan relevan. Dalam konteks ini, aqidah Asy’ariyyah tampil sebagai rujukan penting dalam membentuk cara berpikir keagamaan yang rasional, moderat, dan berakar kuat pada wahyu.

Keseimbangan antara Akal dan Wahyu

Salah satu keunggulan utama aqidah Asy’ariyyah adalah kemampuannya menyeimbangkan antara dalil naqli (wahyu) dan dalil aqli (akal). Dalam pandangan Asy’ariyyah, akal digunakan untuk memahami, mendukung, dan memperkuat kebenaran wahyu, bukan untuk menafsirkannya secara liar. Pendekatan ini sangat relevan dalam menghadapi era rasionalitas dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Moderasi sebagai Ciri Khas

Asy’ariyyah juga dikenal sebagai jalan tengah antara rasionalisme ekstrem ala Mu’tazilah dan tekstualisme kaku dari kelompok literal. Posisi ini melahirkan karakter keberagamaan yang wasathiyah (moderat), toleran, dan inklusif. Pemeluk aqidah Asy’ariyyah cenderung terbuka terhadap dialog dan perbedaan, serta menjunjung tinggi adab dalam beragama.

Pondasi Teologi Pendidikan Islam Tradisional

Di banyak pesantren dan lembaga pendidikan Islam, terutama di Indonesia, Asy’ariyyah menjadi fondasi utama dalam pembelajaran akidah. Kitab-kitab seperti Jawharat at-Tauhid, Sanusiyyah, dan Aqidatul Awam telah digunakan selama berabad-abad untuk mendidik generasi Muslim agar memiliki pemahaman akidah yang mendalam, tidak kaku, dan tidak ekstrem.

Relevansi di Tengah Tantangan Kontemporer

Dalam menghadapi sekularisme ekstrem yang menyingkirkan agama dari ruang publik, serta radikalisme keagamaan yang menyalahgunakan agama untuk kekerasan, Asy’ariyyah menawarkan solusi teologis yang seimbang dan solutif. Ia mengajarkan bahwa agama bisa dijelaskan secara rasional tanpa kehilangan kedalaman spiritual dan nilai-nilai transenden.

Penutup

Aqidah Asy’ariyyah bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi juga pilar penting dalam membentuk wajah Islam yang moderat dan rasional di era modern. Di tengah gempuran ideologi, informasi, dan krisis identitas beragama, Asy’ariyyah menawarkan ketenangan dan ketegasan: beragama dengan akal yang jernih dan hati yang lapang. Wallohu A'lam.