Selamat Datang di Yayasan Pendidikan Hamzanwadi

WhatsApp Icon 1




Keutamaan Makan Sahur dalam Ibadah Puasa Menurut Sunnah Nabi Muhammad SAW
04 Mar 2025
Keutamaan Makan Sahur dalam Ibadah Puasa Menurut Sunnah Nabi Muhammad SAW

Keutamaan Makan Sahur dalam Ibadah Puasa Menurut Sunnah Nabi Muhammad SAW

Makan sahur merupakan salah satu amalan yang sangat disunahkan bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa. Dalam banyak hadits, Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya sahur sebagai bagian dari ibadah puasa yang penuh keberkahan. Melalui sahur, umat Islam diberikan keringanan (rukhsah) dalam menjalani puasa, mengingat tantangan untuk menahan lapar dan haus sepanjang hari. Makan sahur tidak hanya menjadi sumber energi, tetapi juga membawa keberkahan bagi yang melaksanakannya.

Keutamaan Makan Sahur

Salah satu hadits yang menunjukkan pentingnya sahur adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sahurlah karena di sana terdapat keberkahan.” (HR. Ahmad). Hadits ini menunjukkan bahwa sahur bukan hanya sekedar makan dan minum sebelum berpuasa, tetapi juga sebagai sarana untuk mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Selain itu, makan sahur menjadi salah satu bentuk keringanan yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat-Nya. Menahan lapar dan haus sepanjang hari tentu sangat memberatkan, dan oleh karena itu, Allah mensyariatkan sahur sebagai cara agar ibadah puasa dapat dilaksanakan dengan lebih ringan. Dalam hal ini, sahur menjadi sebuah anugerah dan kemudahan yang patut disyukuri.

Mengakhirkan Sahur: Sunnah Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW juga sangat menganjurkan umatnya untuk mengakhirkan sahur, yaitu makan sahur di waktu yang mendekati waktu subuh. Dalam sebuah hadits riwayat Ahmad, Nabi SAW bersabda, “Umatku berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur.” (HR. Ahmad). Dengan mengakhirkan sahur, umat Islam tidak hanya memperoleh keberkahan, tetapi juga mengikuti sunnah Nabi yang memberikan petunjuk kepada umatnya agar sahur dilakukan di waktu yang tepat.

Menurut Abu Bakar Al-Kalabazi, mengakhirkan sahur berarti melakukannya pada sepertiga terakhir malam, menjelang waktu subuh. Hal ini didasarkan pada hadits yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW ditanya tentang malam yang paling didengar doa-Nya, dan beliau menjawab, “Sepertiga terakhir malam.” (HR. Muslim). Oleh karena itu, waktu terbaik untuk sahur adalah menjelang subuh, sehingga umat Islam bisa memanfaatkan waktu ini untuk beribadah lebih intensif, seperti shalat, dzikir, dan berdoa kepada Allah SWT.

Waktu yang Paling Utama untuk Sahur

Seperti yang tercatat dalam berbagai riwayat, waktu makan sahur yang utama adalah pada sepertiga terakhir malam, yang juga merupakan waktu yang penuh berkah dan sangat dianjurkan untuk berdoa. Nabi Muhammad SAW sering kali menghabiskan waktu malam dengan shalat tahajud sebelum makan sahur. Hal ini menunjukkan bahwa sahur tidak hanya sekadar makan, tetapi harus disertai dengan ibadah lainnya.

Sebagai contoh, Zaid bin Tsabit menceritakan bahwa beliau pernah makan sahur bersama Nabi Muhammad SAW, kemudian mereka melaksanakan shalat berjamaah. Ketika ditanya, berapa lama jarak antara sahur dan shalat subuh, Zaid menjawab, “Kisaran membaca lima puluh ayat.” (HR. Ibnu Majah). Hal ini menunjukkan bahwa makan sahur dan shalat subuh tidak perlu dilakukan dengan terburu-buru, sehingga memungkinkan untuk melakukan ibadah lebih banyak, seperti menyikat gigi sebelum shalat.

Makan sahur merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan dan keberkahan. Waktu yang terbaik untuk sahur adalah sepertiga malam terakhir, terutama menjelang subuh, karena di waktu ini doa-doa dan permohonan ampunan dari Allah SWT mudah dikabulkan. Mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dalam mengakhirkan sahur bukan hanya memberikan manfaat dari segi fisik, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah dan doa.

Sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk memanfaatkan waktu sahur dengan baik, tidak hanya untuk makan dan minum, tetapi juga dengan memperbanyak ibadah seperti shalat malam, dzikir, dan berdoa. Dengan cara ini, puasa kita akan terasa lebih ringan, penuh berkah, dan insya Allah akan diterima oleh Allah SWT.

Semoga kita selalu diberikan kekuatan untuk menjalankan sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW, termasuk dalam menjaga waktu sahur dengan baik. Wallahu a'lam.