Menebar Islam Wasathiyah di Negeri Formosa: Pesan Tuan Guru Bajang untuk Diaspora Indonesia di Taiwan

Menebar Islam Wasathiyah di Negeri Formosa: Pesan Tuan Guru Bajang untuk Diaspora Indonesia di Taiwan
Taiwan, 12 Mei 2025 – Dalam suasana penuh semangat ukhuwah dan cinta tanah air, Tuan Guru Bajang (TGB) Dr. KH. Muhammad Zainul Majdi hadir di tengah-tengah warga diaspora Indonesia di Taiwan dalam sebuah pengajian akbar bertema “Islam, Adab, dan Kebangsaan.” Acara ini diikuti oleh mahasiswa, Pekerja Migran Indonesia (PMI), serta komunitas Muslim Indonesia yang tersebar di berbagai kota di Taiwan.
Pengajian yang berlangsung khidmat ini menjadi momen penting untuk mempererat kebersamaan sekaligus menyampaikan pesan-pesan kebangsaan dan keislaman dalam bingkai moderasi.
Islam Wasathiyah: Jalan Tengah Umat yang Damai
TGB membuka tausiyahnya dengan menegaskan pentingnya menjaga Islam Wasathiyah—jalan tengah yang menolak ekstremisme dan sikap keras, sekaligus menolak kelalaian dalam agama. Menurutnya, umat Islam yang tinggal sebagai minoritas di luar negeri justru harus menjadi teladan dalam menunjukkan wajah Islam yang ramah, damai, dan terbuka.
“Di mana pun kita tinggal, Islam tetap harus tampil sebagai rahmat bagi semesta. Jangan jadikan identitas sebagai penghalang untuk hidup berdampingan,” ungkap TGB.
Adab Lebih Tinggi dari Ilmu
TGB juga menekankan pentingnya adab sebagai pilar kehidupan. Di hadapan para mahasiswa dan pekerja migran, ia mengingatkan bahwa ilmu yang tinggi harus dibarengi dengan akhlak yang mulia. Dalam konteks diaspora, adab menjadi jembatan yang mempererat hubungan antarbangsa.
“Ilmu penting, tetapi adab lebih mendalam. Adab adalah wajah kita di hadapan orang lain,” ujar Tuan Guru Bajang.
Cinta Tanah Air sebagai Cermin Keimanan
Dalam tausiyahnya, TGB mengingatkan bahwa menjadi warga Indonesia di luar negeri adalah sebuah tanggung jawab untuk menjaga nama baik bangsa. Nasionalisme, menurutnya, bukan bertentangan dengan Islam, melainkan bagian dari keimanan.
“Hubbul wathan minal iman bukan sekadar slogan. Cinta tanah air adalah energi spiritual yang harus dihidupkan,” tegas beliau.
Menjaga Ukhuwah dan Identitas Keislaman
TGB juga mengajak seluruh peserta pengajian untuk menjaga ukhuwah Islamiyah dan persatuan antarwarga Indonesia di Taiwan. Identitas keislaman bukan untuk ditinggalkan, tetapi dijaga dengan bijak dan ditampilkan dengan kearifan lokal.
Penutup: Dakwah yang Mencerahkan
Pengajian TGB di Taiwan menjadi bukti bahwa nilai-nilai Islam yang moderat dan cinta tanah air bisa disebarkan lintas batas negara. Di tengah dunia yang penuh tantangan, pesan-pesan TGB menjadi pengingat bahwa Islam adalah agama rahmat, dan umatnya dituntut untuk menjadi pembawa kedamaian, bukan perpecahan.